Memang banyak orang belum mengetahui bagaimana cara menangani anak korban bullying. Ya, tindak bullying kini mulai marak di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, korban maupun pelaku rata-rata berusia di bawah umur.
Sebagai orang tua, Anda tidak boleh gegabah dalam mengambil tindakan ketika sang buah hati menjadi korban tindak kekerasan atau bullying. Oleh sebab itu, ketahui bagaimana cara memberikan trauma healing agar anak tidak mengalami trauma akibat bullying.
Ciri-Ciri Anak Korban Bullying di Lingkungan
Sebagai orang tua, Anda tentu dituntut untuk peka terhadap situasi sang buah hati. Sebab bisa saja anak Anda menjadi korban perundungan di lingkungan tempat ia bernaung, termasuk lingkungan sekolah.
Terlebih apabila anak Anda adalah seorang pribadi yang tertutup. Tentu Anda mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi masalah sang buah hati di lingkungannya. Maka dari itu, Anda wajib tahu apa saja ciri-ciri anak menjadi korban bully di lingkungan sekitar.
Ciri pertama, adanya perubahan mood secara tidak wajar. Ya, perubahan tersebut disebabkan karena adanya tekanan mental sang buah hati akibat tindak perundungan yang dilakukan oleh lingkungan sekitar.
Akibatnya, sang buah hati yang awalnya ceria menjadi pemurung. Sebagai orang tua, Anda harus menangkap adanya ciri-ciri tersebut. Dengan begitu, sang buah hati tidak mengalami depresi atau stres karena tekanan mental.
Ciri kedua, adanya perubahan fisik karena tindak bullying. Ya, tindakan perundungan ini kerap menyasar fisik seorang anak. Jika anak korban bullying ini mengalami kekerasan fisik, maka akan muncul tanda-tanda seperti memar, gangguan pola tidur, hingga sesak nafas.
Ciri ketiga, adanya perubahan pola makan anak. Perubahan nafsu makan anak ini juga disebabkan karena adanya rasa depresi atau stres karena menjadi korban bullying. Alhasil, berat badan anak Anda bisa mengalami penurunan drastis.
Ciri keempat, sang buah hati menjadi tidak menyukai kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial. Bahkan anak Anda akan melewatkan kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah. Akibatnya, ia pun menjadi murung di kamar dan enggan bersosialisasi dengan lingkungan luar.
Cara Menangani Anak Korban Bullying agar dapat Normal Kembali
Memang Anda tidak boleh sembarangan dalam mengambil tindakan jika sang buah hati menjadi korban tindak perundungan. Sebab, jika terlalu gegabah tentu dapat berakibat fatal. Sebab, mental setiap anak tentu berbeda-beda.
Untuk itu, ada beberapa tahapan dalam memberikan tindakan trauma healing. Oleh karena itu, ini dia tata cara menangani anak korban bullying agar dapat bersosialisasi kembali dengan lingkungan sekitar. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :
-
Selalu Mendampingi Anak
Cara penanganan pertama, sebagai orang tua tentu wajib untuk mendampingi anak kemanapun dan kapanpun. Tujuannya agar sang buah hati merasa nyaman di dekat Anda sebagai orang tua.
Pasalnya anak yang menjadi korban bullying ini mudah resah jika berada di tempat keramaian. Oleh karena itu, antar dan dampingi sang buah hati apabila sedang berada di tempat ramai.
-
Membantu Membangun Rasa Percaya Diri Anak
Cara penanganan kedua, Anda perlu mengetahui bagaimana cara membangun rasa percaya diri kembali bagi anak. Sebab, rasa percaya diri anak korban bullying ini akan terpuruk.
Salah satu cara membangun rasa percaya diri ini dengan memberikan pujian terhadap anak. Dengan begitu, maka rasa percaya diri akan tumbuh dengan sendirinya.
-
Memindahkan Lingkungan Anak
Cara penanganan ketiga, Anda bisa mengambil tindakan tegas dengan memindahkan anak dari lingkungan yang menjadi tempat perundungan. Seperti contoh, anak Anda mendapat tindakan perundungan di sekolah.
Maka langkah yang tepat sebagai orang tua tentu memindahkan sang anak ke tempat sekolah baru. Tujuannya agar sang buah hati tidak menderita trauma. Selain itu, langkah ini juga bisa memberikan rasa aman sang anak dengan lingkungan sekolah yang baru.
Tips-Tips agar Sang Buah Hati tidak Menjadi Korban Bullying
Peran orang tua dalam perkembangan pribadi anak memang sangat besar. Salah satunya adalah menjadi orang yang bertanggung jawab dalam perkembangan mental sang buah hati. tercatat ada beberapa tips yang perlu diketahui oleh orang tua dalam mendidik anak.
Tujuannya agar sang buah hati tidak menjadi korban maupun pelaku bullying. Tips pertama, peka terhadap perubahan perilaku anak. Sebab dampak bullying bisa diminimalisir jika Anda sebagai orang tua peka terhadap perilaku korban bullying.
Tips kedua, beritahu kepada sang buah hati tentang dampak negatif dari tindakan perundungan atau bullying. Sebab orang tua sangat berperan dalam pembentukan karakter sang buah hati.
Tips ketiga, mengajarkan kepada anak apabila ia menjadi korban bully di lingkungan. Caranya dengan melaporkan tindakan teman atau orang yang melakukan perundungan. Sebab perilaku bullying bisa dicegah apabila sang buah hati berani melaporkan tindakan perundungan pada orang lain atau orang tua.
Kasus perundungan atau bullying kini tengah marak. Hal tersebut menyebabkan mental anak terganggu. Sebagai orang tua, tentu Anda wajib tahu bagaimana cara menangani anak korban bullying agar mentalnya kembali normal.