Ekonomi pasca covid 2019 yang diprediksi akan menyulitkan banyak kalangan memang benar adanya, maka dari itu sebelum parah ada baiknya untuk menyiapkan dana darurat agar semua keperluan mendesak tertangani.
Dinamika geopolitik juga turut memengaruhi banyak negara tanpa terkecuali Indonesia. Krisis terus terjadi dan untungnya Indonesia masih memiliki stabilitas ekonomi yang bagus, dan dapat membantu warga bertahan lebih lama.
Ironisnya jika krisis terus terjadi dan hampir seluruh dari penduduk di Indonesia tidak akan bisa bertahan, sementara sisanya masih bisa bertahan lebih lama. Itulah pentingnya mengapa harus menyiapkan dana darurat tersebut.
Mengenal Seputar Apa Itu Dana Darurat
Dana darurat adalah bentuk uang yang bisa dipakai untuk menutup pengeluaran dalam periode tertentu dan itu terjadi tanpa adanya pemasukan serta tanpa harus meminjam pada seseorang (mudahnya ini simpanan tidak tersentuh).
Khusus terjadi pada saat krisis memang hal ini akan sangat berguna, serta jika saat menghadapi kondisi tidak terduga seperti harus ada keperluan pengobatan atau hal lain yang bersifat mendadak.
Hal-hal seperti itu memang harus dipersiapkan karena tidak ada yang tahu bagaimana keadaan ke depannya. Apakah krisis akan terjadi atau tidak, sekelas negara pun juga tidak tahu bagaimana arahnya.
Itulah mengapa Anda harus menyiapkan dana darurat demi mendapatkan kehidupan layak sampai akhirnya bisa menemukan bagaimana solusi terbaik untuk memulihkan penghasilan kembali.
Berapa Banyak Kebutuhan Dana Darurat?
Ketika sudah mengetahui bahwa penting untuk selalu menyediakannya, Anda pasti bertanya-tanya berapa banyak dana yang harus disiapkan untuk itu? Tenang saja karena itu ada rumus ideal yang bisa dipakai.
Tentu saja antara orang satu dengan lainnya akan berbeda, itu semua karena kebutuhan antara satu orang dengan lainnya berbeda. Apalagi bila dibedakan dalam status pernikahan dan sosial juga. Untuk lebih jelasnya silahkan simak penjelasan rumusnya:
- Lajang (belum menikah)
Jika Anda masih lajang dan tidak memiliki keperluan atau tanggungan banyak. Tentu saja akan lebih kecil nilainya. Menurut perencana keuangan untuk para lajang hanya perlu sediakan 3 sampai 4 kali pengeluaran rutin. Asumsinya adalah jika tidak berpenghasilan, kurangi gaya hidup selama 3 sampai 4 bulanan. - Menikah tanpa anak
Menyiapkan dana darurat untuk Anda yang sudah menikah tapi belum memiliki anak, idealnya hanya perlu menyiapkan dana sebesar 6 kali pengeluaran rutin setiap bulan, ingat pengeluaran rutin kebutuhan pokok. - Menikah dengan tanggungan 1 anak
Lebih besar 1,5 kali jika Anda sudah memiliki satu tanggungan, sebab anak dianggap memiliki kebutuhan setengah dari pada kebutuhan pengeluaran rutin bulanan. - Menikah dengan tanggungan 2 anak
Sama konsepnya dengan satu anak tadi, di mana ada setengah beban dari pengeluaran rutin bulanan. Jadi ketika memiliki dua anak maka nilai yang harus dipersiapkan adalah 12 kali dari pengeluaran rutin bulanan.
Intinya ketika anak semakin banyak tinggal tambah saja tiga kali lipat. Dengan begitu ada jaminan untuk tetap bertahan lebih lama jika terjadi krisis, dan akan kembali normal ketika situasi mulai membaik.
Langkah-langkah Menyiapkan Dana Darurat
Dengan fakta bahwa seorang lajang juga harus menyiapkan uang 3-4 kali lipat dari pengeluaran rutin bulanan. Penting untuk mulai menyiapkannya karena pemasukan setiap orang tidak sama.
Ada orang yang bisa tetap mendapatkan pemasukan bagus meski krisis dan sebaliknya. Maka dari itu mari mulai untuk menyiapkan dana darurat dengan beberapa tips berikut ini, simak baik-baik.
1. Melakukan pengecekan pada finansial
Sebuah seni yang cukup rumit jika Anda ingin memulai dalam membangun dana keadaan darurat ideal, pasalnya Anda dituntut harus melakukan pengecekan finansial meliputi beberapa hal, dari penghasilan, pengeluaran, dan lain-lain.
Semua harus benar-benar dicek apakah semuanya tertangani dengan baik. Sebagai contoh jika pengeluaran lebih besar, maka ada yang salah dengan penghasilan. Begitu juga dengan cicilan dan asuransi harus juga dicek.
2. Rencanakan secara berkelanjutan dan bertahap
Ketika sudah mengecek bahwa semuanya baik-baik saja, ada baiknya untuk merencanakan secara bertahap serta berkelanjutan. Tidak masalah jika pertambahannya tidak berlangsung cepat, sebab Anda pasti punya banyak kebutuhan juga.
3. Memisahkan rekening dana khusus darurat dengan utama
Mengapa Anda harus memisahkan keduanya? Ya tentu itu semua demi menghindari adanya penggunaan secara tidak sengaja. Anda juga pasti tahu bahwa sifat manusia itu sebenarnya licik dan jika memiliki akses untuk gunakan dana dingin pasti akan digunakan, makanya penting untuk memisahkannya.
4. Masukan ke dalam budgeting pengeluaran
Menyiapkan dana darurat akan menjadi mudah jika dimasukkan dalam budgeting, langsung saja setorkan di awal bulan agar tidak keburu digunakan untuk keperluan lain seperti jajan dan lain sebagainya.
5. Disiplin
Kunci utama yang perlu diketahui oleh banyak orang adalah disiplin, tanpa adanya kedisiplinan tidak akan mungkin dana keadaan darurat terkumpul. Sebab meski penambahan bernilai kecil tapi asalkan disiplin akan menjadi besar.
Bagaimana menarik bukan? Sebenarnya semua orang pada dasarnya bisa melakukannya. Sebab, menyiapkan dana darurat itu mudah selama disiplin dan benar-benar berniat untuk melakukannya.